Part 3: LAPAN and INSPIRE Satellite Program
Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional atau yang lebih dikenal dengan singkatan LAPAN memiliki banyak kegiatan observasi di bidang keantariksaan. Salah satunya adalah penelitian dan pengembangan satelit pada Pusat Teknologi Satelit LAPAN. Beberapa satelit telah dibuat dan diluncurkan oleh LAPAN dan diharapkan program ini akan berlanjut guna kemandirian di bidang teknologi dirgantara melalui pengembangan satelit dan roket.
INASAT-1
INASAT-1 |
Tahun 2006 lalu menjadi tahun yang sangat penting bagi bidang persatelitan Indonesia. Pasalnya pada tahun tersebut Indonesia berhasil membuat* satelit pertama buatan negeri sendiri. Satelit yang diberi nama INASAT-1 tersebut adalah satelit nano alias satelit yang menggunakan komponen elektronik berukuran kecil, dengan berat sekitar 10-15 kg. Satelit itu dirancang dengan misi untuk mengumpulkan data yang berhubungan erat dengan data lingkungan (berupa fluks magnet didefinisikan sebagai muatan ilmiah) maupun housekeeping yang digunakan untuk mempelajari dinamika gerak serta penampilan sistem satelit di orbitnya. Adapun satelit itu dirancang bersama oleh PT Dirgantara Indonesia dan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), khususnya Pusat Teknologi Elektronika (Pustek) Dirgantara. Berbekal nota kesepakatan antara LAPAN, PT Dirgantara Indonesia, serta dukungan dana dari Riset Unggulan Kemandirian Kedirgantaraan 2003, maka dimulailah rancangan satelit Nano dengan nama INASAT-1 (Indonesia Nano Satelit-1).